Jakarta,
30
April
2018
|
09:00
Europe/Amsterdam

Sulit Memahami Sebuah Bahasa? Penelitian dari Booking.com Memaparkan Kesenjangan Mengejutkan antara Ambisi Wisatawan dengan Kenyataannya

Meski dunia berada di ujung jari mereka, kecemasan merupakan sebuah faktor yang menghambat wisatawan untuk berpergian.

  • Penelitian Booking.com mengungkap banyak wisatawan yang bersemangat untuk mencoba hal baru di luar bayangan mereka, namun kerap terhambat dikarenakan kendala Bahasa dan juga kekhawatiran akan hal yang tidak terlalu penting.
  • Hampir setengah (44%) dari banyak orang ingin menjadi limitless traveler, seseorang yang tak memiliki kekhawatiran saat mereka berpergian, seseorang yang tidak takut untuk mencoba hal baru atau berbeda, dan berani untuk melampaui batas mereka – saat berpergian.
  • Namun, dua pertiga (63%) dari orang-orang tersebut percaya bahwa mereka belum cukup berpetualang pada saat mereka berlibur. Mereka juga berpikir bahwa mereka belum memaksimalkan berbagai kesempatan yang ada pada saat berpergian.

Jakarta, Indonesia – 2 Mei 2018 – Teknologi telah mengubah industri pariwisata dengan merangkum jutaan destinasi di seluruh dunia hanya dengan sebuah klik. Namun, penelitian terbaru menyingkap bahwa dua pertiga (63%) dari para wisatawan zaman ini berpikir bahwa mereka belum mengoptimalkan kesempatan perjalanan mereka.

Booking.com, portal global terdepan dalam menghubungkan wisatawan dengan beragam pilihan akomodasi terluas telah melakukan penelitian terhadap 20,500 wisatawan global untuk mengungkap berbagai kendala dan kecemasan yang menghambat banyak orang untuk mengoptimalkan berbagai kesempatan di setiap perjalanan mereka. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengungkap bagaimana para wisatawan dapat menjadi seorang wisatawan tanpa batas.

Sebuah penelitian menunjukan bahwa meskipun dunia ini menawarkan beragam kesempatan emas ternyata 1 dari 5 wisatawan (20%) tidak pernah merasa benar-benar bebas saat berlibur. Bahkan, hanya 1 dari 10 (10%) wisatawan menyatakan bahwa mereka pernah merasakan kebebasan saat berlibur.

Meski demikian, terlihat adanya hasrat yang kuat untuk menjadi seorang limitless traveler[i], karena hampir separuh (44%) banyak orang di seluruh dunia mengekspresikan keinginan mereka untuk menjadi seorang limitless traveler. Lebih dari tiga perempat (78%) banyak orang juga menyatakan bahwa mereka ingin memaksimalkan pengalaman mereka di setiap perjalanan yang dilakukan tanpa memiliki penyesalan.

Penelitian yang dilakukan oleh Booking.com juga menunjukan bahwa hampir dua pertiga (62%) banyak orang ingin mencoba beragam budaya baru, lebih dari setengah (51%) orang-orang tersebut ingin mencicipi santapan lokal, lebih dari sepertiga (39%) wisatawan sangat bersemangat untuk mendapatkan pengalaman menginap di tempat-tempat baru, dan sepertiga (33%) wisatawan menyatakan bahwa mereka ingin bertemu dengan orang-orang baru pada saat mereka berpergian. Hal ini selaras dengan misi Booking.com untuk membantu para wisatawan untuk membantu para wisatawan menemukan tempat-tempat baru.

Mengatasi kegentaran untuk berpergian

Kendala bahasa menjadi salah satu kecemasan yang paling sering dijumpai dikarenakan lebih dari seperempat (28%) responden setuju bahwa faktor ini dapat menghentikan langkah mereka untuk merencanakan sebuah perjalanan. Bahkan 1 dari 5 (20%) responden menyatakan bahwa mereka takut tersasar di suatu daerah dan tidak mengerti bahasa lokal yang digunakan. Wisatawan percaya bahwa mereka merasa terkekang karena sulitnya mencari akomodasi (34%) dan lebih dari seperempat responden mengatakan bahwa mereka merasa cemas untuk berada di situasi yang tidak biasa mereka hadapi saat berwisata (26%).

Ketika ditanyakan bagaimana caranya untuk menyingkirkan kendala perjalanan dan juga kecemasan untuk perjalanan kedepannya, beberapa faktor terpenting yang diutarakan oleh para responden adalah pilihan akomodasi yang menarik (37%), ulasan positif dari wisatawan lain (35%), kemampuan untuk bertanya dan juga mendapatkan informasi arah dalam bahasa lokal (26% dan 23%), dan kemampuan untuk memesan hidangan kesukaan mereka (22%).

Bantuan dari teknologi

Teknologi dapat membantu mengatasi atas beberapa kecemasan dimana lebih dari setengah (52%) wisatawan telah dibantu dengan menggunakannya saat berwisata. Booking.com, sebagai portal global terdepan dalam teknologi digital telah mempersempersembahkan versi awal Booking Assistant kepada para wisatawan – sebuah chatbot berbasis Artificial Intelligence yang membantu pelanggan untuk mendapatkan dukungan lini pertama pada saat mereka memesan akomodasi di saat mendatang. Dukungan lini pertama ini berupa intuitive chat interface. Dengan lebih dari 147 juta ulasan dari para pelanggan Booking.com, para wisatawan juga dapat mencari dan mendapatkan saran dalam Bahasa asli mereka – sebelum mereka melakukan perjalanan.

Booking.com tengah melakukan uji coba kerjasama unik di Amerika, Jepang, Cina, Taiwan, Hong Kong, Inggris, Kanada, Selandia Baru dan juga Australia dengan Ili, alat penerjemah offline tercepat yang ada di dunia. Dengan layanan pelanggan yang tersedia dalam 43 bahasa, 24 jam dalam sehari menjadikan Booking.com sebagai ahli dalam menghubungkan wisatawan yang memiliki Bahasa berbeda dan kerjasama ini akan membantu para wisatawan untuk mengatasi kecemasan perjalanan dalam kendala bahasa. Booking.com, sebuah portal global terdepan dalam teknologi digital, secara terus menerus mengkaji bagaimana teknologi inovatif – seperti ili dapat membantu wisatawan untuk mengatasi rasa cemas dan agar mereka dapat memaksimalkan pengalaman waktu perjalanan mereka.

Mendobrak berbagai Batasan

Satu dari dua (55%) wisatawan berpikir bahwa satu hal terbaik yang dapat diambil dari melakukan sebuah perjalanan adalah keluar dari zona nyaman, hal ini menegaskan bahwa mereka ingin merasakan pengalaman unik pada saat berpergian – untuk medobrak batasan perjalan mereka. Beberapa hal teratas yang diungkapkan oleh para wisatawan bahwa belum pernah mereka coba karena merasa takut, tapi ingin mereka coba suatu hari nanti adalah:

  • Menjadi sukarelawan (39%)
  • Petualangan mencicipi sajian lokal (38%)
  • Perjalanan rahasia (38%)
  • Perjalanan cuti jangka panjang (36%)
  • Perjalanan untuk mencari tahu tentang leluhur dan peninggalan keluarga mereka (36%)

Sebagai tambahan, 5 teratas perjalanan yang para wisatawan sudah pernah alami dan akan dilakukan lagi sebagaimana merasakan pengalaman yang terbaik adalah:

  • Perjalanan Road trip (54%)
  • Perjalanan dadakan (38%)
  • Perjalanan sendiri (34%)
  • Perjalanan panjang dengan menggunakan kereta (32%)
  • Perjalanan backpacking atau mendaki gunung (30%)

Melakukan sebuah perjalanan tanpa batasan tidak hanya terbatas pada generasi yang lebih muda. Lebih dari seperempat (27%) Generasi Z (umur 18 sampai 24 tahun) hendak melakukan perjalanan road trip, generasi Baby Boomers (umur 55 sampai 64 tahun) ingin sesuatu yang lebih adventurous pada saat berpergian yang seperlima dari mereka (20%) hendak melakukan perjalanan backpacking atau mendaki gunung, dan 1 dari 5 responden (18%) ingin melakukan perjalanan road trip. Terlihat juga lonjakan keinginan generasi Baby Boomers untuk melakukan perjalanan sendiri yang melampaui batasan mereka – dengan 2 dari 5 (40%) wisatawan Baby Boomers telah melakukan perjalan sendiri pada tahun sebelumnya, dan seperlima lainnya (21%) berencana untuk melakukannya di masa mendatang.

Pepijn Rijvers, Senior Vice President and Chief Marketing Officer di Booking.com menanggapi, “Liburan dapat mewujudkan mimpi-mimpi, memperkenalkan kita ke pengalaman-pengalaman baru dan semakin memperkaya hidup untuk lebih baik. Kami tidak hanya ingin menghubungkan wisatawan dengan beragam pilihan akomodasi terluas namun juga membekali Anda dengan ilmu dan juga saran terbaik akan sebuah destinasi – jadi di saat Anda memilih suatu destinasi, Anda dapat terinspirasi untuk menjelajah lebih lagi, pergi lebih jauh lagi dan menikmati setiap kesempatan yang tersedia. Sebagai inovator industri, kami terus menerus mencari cara untuk menggunakan teknologi terbaru untuk mengatasi rasa cemas yang dialami oleh wisatawan saat berpergian dan untuk mendorong wisatawan untuk melihat dunia – dimanapun mereka pilih untuk kunjungi dan apapun yang ingin mereka lakukan.

-Selesai-

CATATAN UNTUK EDITOR

Penelitian ini dilakukan oleh Booking.com dan dilakukan secara independen kepada para wisatawan dewasa yang telah melakukan perjalanan selama 12 bulan terakhir/berencana untuk melakukan perjalanan dalam 12 bulan kedepan. 20,500 telah disurvei (1,000+ berasal dari Australia, Jerman, Perancis, Spanyol, Italia, Cina, Brasilia, India, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Indonesia dan Kolombia; 500+ berasal dari Jepang, Selandia Baru, Thailand, Argentina, Belgia, Kanada, Denmark, Hong Kong, Kroasia, Taiwan, Mexico, Belanda, Swedia, Singapura dan Israel). Responden telah menyelesaikan online survey pada bulan Maret 2018.

Tentang Booking.com:

Didirikan tahun 1996 di Amsterdam, Booking.com B.V. telah berkembang dari start-up kecil asal Belanda menjadi salah satu perusahaan e-commerce travel terbesar di dunia. Bagian dari Booking Holdings Inc. (NASDAQ: BKNG), saat ini Booking.com mempekerjakan lebih dari 17.000 orang di 198 kantor di 70 negara di seluruh dunia.

Dengan misi untuk mendorong orang merasakan dunia, Booking.com berinvestasi di teknologi digital yang membantu orang bepergian. Di Booking.com, kami menghubungkan traveler dengan pilihan terbesar tempat menginap luar biasa di dunia, termasuk semua hal mulai dari apartemen, rumah liburan, B&B keluarga hingga resor mewah bintang 5, rumah pohon dan bahkan igloo. Website dan aplikasi mobile Booking.com tersedia di lebih dari 43 bahasa, menawarkan lebih dari 27 juta listing yang tercatat, dan mencakup lebih dari 130.000 destinasi di 227 negara dan wilayah seluruh dunia.

Setiap hari, lebih dari 1,5 juta kamar dipesan di platform kami. Jadi, entah bepergian untuk bisnis atau liburan, pelanggan bisa memesan langsung akomodasi ideal mereka dengan cepat dan mudah bersama Booking.com, tanpa biaya pemesanan dan didukung oleh janji kami untuk menyamakan harga. Melalui tim customer experience kami, pelanggan bisa menghubungi Booking.com 24/7 untuk bantuan dan dukungan dalam 43 bahasa, kapan saja siang atau pun malam.

Ikuti kami di Twitter dan Instagram, klik suka di Facebook, dan untuk berita, data dan kabar terbaru kami, silakan kunjungi global media room kami.

Tentang ili

Merupakan alat penerjemah offline tercepat yang didesain secara khusus untuk para wisatawan. Alat ini dapat menterjemahkan kalimat Anda ke Bahasa yang lain, hanya dalam 0,2 detik dan tanpa menggunakan koneksi internet. Alat ini sangat mudah untuk digunakan – Anda hanya perlu menekan tombol yang ada dan mulai berbicara.

Dikembangkan oleh Logbar, sebuah startup di Jepang, ili telah digunakan lebih dari 50,000 wisatawan di seluruh dunia. Ili juga telah menerima berbagai pujian dari perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Forbes.

Ili akan memberikan Anda kesempatan untuk menjelajahi negara-negara lain dengan cara yang baru dan menyenangkan. Berbelanja, bersantap dan mencari navigasi akan terasa lebih mudah – dikarenakan oleh kecanggihan teknologi ili. Anda juga dapat menyapa dan memperkenalkan diri kepada orang-orang lokal. Anda dijamin dapat bertemu dengan orang-orang yang spesial.

Ili pada saat ini dapat menterjemahkan Bahasa Inggris ke Bahasa Spanyol, Mandarin dan Jepang. Pembaruan berikutnya akan hadir secepatnya.