Jakarta,
16
Juli
2019
|
13:01
Europe/Amsterdam

GEN Z DAN MASA DEPAN DARI WISATA BERKELANJUTAN

  • Riset Booking.com mengungkapkan bahwa Gen Z adalah generasi yang paling mungkin untuk menjadi sukarelawan saat bepergian (37%), mereka percaya hal ini dapat membuat perjalanan lebih otentik karena mereka bisa bertemu dengan penduduk setempat, serta merasa bisa membawa perbedaan (49 %)
  • Lebih dari setengah (52%) traveler Gen Z mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengunjungi destinasi yang kurang dikenal daripada destinasi populer jika itu dapat mengurangi dampak buruk lingkungan
  • Enam dari sepuluh traveler (63%) akan menggunakan alat transportasi yang lebih ramah lingkungan begitu mereka tiba di destinasi

Jakarta, 16 Juli 2019 - Gen Z (berusia 16-24 tahun) diperkirakan akan lebih sadar kondisi lingkungan dan sosial daripada generasi sebelumnya. Pertanyaannya, apakah mereka akan memenuhi ekspektasi tersebut di umur mereka yang masih belia? Sejauh mana mereka akan mengikuti jejak pecinta lingkungan yang sudah ada?

Booking.com, pemimpin travel digital yang menghubungkan traveler dengan pilihan tempat menginap paling luar biasa, berbagai pengalaman wajib coba, hingga bermacam opsi transportasi, telah melakukan riset global di 29 pasar untuk mencari tahu perilaku dan ambisi dari generasi yang sedang tumbuh dewasa ini. Riset ini menguatkan bukti bahwa traveler dari segala usia menginginkan liburan ramah lingkungan dan tidak terkecuali Gen Z. Mereka juga berencana untuk menjadi traveler yang punya kesadaran dan keinginan untuk ‘berkontribusi', baik kepada komunitas yang mereka kunjungi, atau dengan membuat keputusan yang dirancang untuk membantu melindungi bumi.

Volun-tourism (Traveling sambil berkontribusi langsung)

Gen Z bertekad untuk berkontribusi, menjadikannya generasi yang paling tertarik untuk menjadi sukarelawan sebagai bagian dari pengalaman perjalanan (37% vs 31% dari rata-rata global). Setengah (52%) dari Gen Z yang belum pernah menjadi sukarelawan ingin melakukannya untuk perjalanan di

masa depan (57% wanita vs 48% pria), dan hampir setengah Gen Z menyatakan bahwa penting bagi mereka untuk memberi kontribusi ke komunitas lokal saat bepergian (44%).

Generasi yang ingin memberi dampak baik

Ketika merencanakan perjalanan, Gen Z menyatakan bahwa mereka memperhatikan dampak dari keputusan mereka terhadap bumi, dengan lebih dari setengah (54%) menyatakan bahwa dampak lingkungan dari perjalanan mereka adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat bepergian. Lebih dari setengahnya (52%) akan mengunjungi destinasi yang kurang dikenal daripada destinasi populer jika itu dapat mengurangi dampak buruk bagi lingkungan.

Namun, hal yang mengejutkan dari Gen Z adalah mereka mendapat nilai yang lebih rendah daripada generasi lain ketika berhubungan dengan overtourism (wisata yang berlebihan). 63% Gen Z akan mempertimbangkan untuk tidak mengunjungi sebuah destinasi jika itu akan membawa ancaman kerusakan lingkungan, sedangkan Baby Boomer (berusia 55+, 67%) dan Gen X (berusia 40-54) dan Millennial (berusia 25-39) (keduanya 65%) berada di peringkat lebih tinggi.

Lebih dari setengah (56%) traveler Gen Z menyatakan bahwa dalam perencanaan perjalanan, mereka ingin menginap di akomodasi ramah lingkungan. Namun, nilai ini masih rendah jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yaitu Baby Boomers (62%), diikuti oleh Gen X (60%) dan Millennials (58%).

A-to-B untuk Gen Z

Lebih dari setengah (51%) traveler global dari segala usia memilih untuk mengurangi jejak karbon mereka dengan membatasi jarak bepergian. Jumlah ini meningkat lebih tinggi setelah Gen Z tiba. 63% menyatakan bahwa mereka akan menggunakan alat transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti mobil rental hybrid/listrik, angkutan umum, berjalan atau bersepeda, begitu sampai di destinasi.

Meskipun wisata berkelanjutan bagi Gen Z ini sudah menuju ke arah yang lebih baik, persentase Gen Z ini masih di bawah Baby Boomers (68% ) dan Gen X (65%).

Meskipun Gen Z adalah generasi yang punya niat baik dan sadar akan dampak perjalanan mereka terhadap lingkungan, generasi ini masih memiliki PR besar yang harus diselesaikan. Hal ini sesuai dengan riset Booking.com yang mengungkapkan bahwa dalam beberapa aspek perjalanan, generasi lainnya memiliki nilai lebih baik.

-Selesai-

KONTAK

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Booking.com Indonesia Press Office; Richo.Novian@bcw-global.com / m: +62 813 1641 9182

CATATAN UNTUK EDITOR

Riset ditugaskan oleh Booking.com dan dilakukan secara independen terhadap 21.807 sampel responden berusia 16 tahun atau lebih (25% berusia 16-24 tahun) di 29 pasar (termasuk masing- masing 1.000 dari Australia, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia, China, Brasil, India, AS, Inggris, Rusia, Indonesia, Kolombia, dan Korea Selatan; dan masing-masing 600 dari Jepang, Selandia Baru, Thailand, Argentina, Belgia, Kanada, Denmark, Hong Kong, Kroasia, Taiwan, Meksiko, Belanda, Swedia, Singapura, dan Israel). Kerja lapangan dilakukan antara 1 dan 16 Mei 2019. Survei dilakukan online. Semua riset dan rekrutmen, kecuali disebutkan sebaliknya, dilakukan oleh Vitreous World, dengan analisis dari Ketchum Analytics.

Tentang Booking.com

Didirikan pada tahun 1996 di Amsterdam, Booking.com B.V. telah berkembang dari startup kecil di Belanda menjadi salah satu perusahaan e-commerce traveling terbesar di dunia. Bagian dari The Priceline Group (NASDAQ: BKNG), Booking.com sekarang mempekerjakan lebih dari 17.500 karyawan di 198 kantor di 70 negara di seluruh dunia.

Dengan misi untuk memberdayakan orang untuk mengalami dunia, Booking.com berinvestasi dalam teknologi digital yang membantu menghilangkan gesekan perjalanan. Di Booking.com, kami menghubungkan traveler dengan pilihan tempat menginap terbesar di dunia, termasuk semuanya mulai dari apartemen, rumah liburan, dan B&B yang dikelola keluarga hingga resor mewah bintang 5, rumah pohon dan bahkan igloo. Aplikasi situs dan mobile Booking.com tersedia pada lebih dari 43 bahasa, menawarkan lebih dari 5,8 juta listing rumah, apartemen, dan tempat menginap unik lainnya, dan menjangkau lebih dari 148.000 tujuan di 229 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Setiap hari, lebih dari 1,5 juta malam tersedia di platform kami. Jadi, apakah traveling untuk bisnis atau liburan, tamu dapat segera memesan akomodasi ideal mereka dengan cepat dan mudah dengan Booking.com, tanpa biaya pemesanan, didukung oleh janji kami untuk mencocokkan harga. Melalui tim pengalaman pelanggan kami, tamu dapat menghubungi Booking.com, 24 jam sehari 7 hari seminggu, untuk mendapatkan bantuan dan dukungan dalam 43 bahasa, kapan saja siang atau malam.

Ikuti kami di Twitter dan Instagram, klik ‘suka’ di Facebook kami, dan untuk kabar, data dan wawasan terbaru kami, kunjungi global media room.