Jakarta,
30
Juli
2019
|
10:23
Europe/Amsterdam

GEN Z DAN MEDIA SOSIAL: RUMIT

  • Bagi Gen Z, Instagram adalah sumber inspirasi utama ketika memutuskan tujuan liburan
  • 45% Gen Z memercayai rekomendasi dari orang-orang yang tidak mereka kenal secara langsung seperti influencer dan selebritas
  • Seperempat (25%) dari Gen Z mengambil lebih dari 50 foto sehari saat berlibur dan senang berbagi foto mereka di publik, dengan 40% berbagi di media sosial
  • Namun, setengah dari Gen Z berpikir bahwa mereka menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial saat bepergian

Ada banyak spekulasi tentang Gen Z dan penggunaan media sosial mereka. Apakah mereka sudah bosan? Apakah mereka masih berbagi konten? Apakah mereka benar-benar bergantung pada influencer? Penelitian terbaru Booking.com, pemimpin travel digital yang menghubungkan traveler dengan pilihan tempat menginap paling luar biasa, berbagai pengalaman wajib coba, hingga bermacam opsi transportasi, mengungkapkan bahwa walaupun Gen Z adalah traveler yang mencari konten visual dan fotografi untuk media sosial, motivasi mereka sebenarnya lebih dari sekadar 108 piksel.

Menginap Karena Foto

Ada kutipan bahwa foto bernilai ribuan kata. Bagi Gen Z, kutipan itu harus menyertakan tagar #travel’ dan ‘#inspo’. Lebih dari setengah Gen Z (54%) suka melihat postingan dan foto travel di media sosial. Ketika harus memutuskan destinasi yang akan dikunjungi, Gen Z akan mencarinya langsung ke feed mereka, 40% mengatakan feed adalah sumber inspirasi perjalanan utama mereka.

Perempuan Gen Z lebih cenderung memvisualisasikan liburan mereka berikutnya sambil melihat Daifeed (47%). Ketergantungan pada Instagram ini jauh lebih tinggi daripada rata-rata global (25%) dan bahkan milenial (30%). Ketika memilih destinasi baru untuk dikunjungi, hampir setengah (45%) dari Gen Z mengatakan mereka dipengaruhi oleh influencer media sosial dan 35% mengatakan mereka umumnya mempercayai rekomendasi perjalanan dari influencer.

Inspirasi untuk Gen Z tidak hanya datang dari layar smartphone, dengan 35% responden dipengaruhi destinasi yang ada dalam film dan acara TV. Rekomendasi perjalanan juga masih datang dari interaksi sosial secara offline, dengan 33% mencari saran teman untuk tahu lebih lengkap mengenai destinasi tersebut.

Foto untuk Media Sosial

Dari feed influencer hingga milik mereka sendiri, 43% Gen Z mengatakan mereka tertarik bepergian ke tempat yang terlihat bagus dalam foto. Empat dari sepuluh (42%) Gen Z mengatakan ketika bepergian mereka selalu mengunggah foto perjalanan mereka di media sosial. Hal ini lebih banyak dari demografi usia lainnya (42% vs 35% dari semua traveler).

Selama liburan terakhir mereka, 29% Gen Z mengambil antara 10 dan 30 foto setiap hari dengan satu dari empat orang (25%) mengambil lebih dari 50 foto setiap hari.

Menjadi generasi pertama yang tumbuh sebagai Digital Natives, tidak heran Gen Z menjadi generasi yang tidak ingin offline, dengan 55% menilai bahwa Wi-Fi adalah fitur sangat penting saat menginap, lebih tinggi daripada demografi lainnya dan amenitas favorit mereka.

(Tidak) hanya untuk Instagram

Instagram bukan satu-satunya sumber motivasi Gen Z. Mereka juga menyadari pentingnya pengalaman liburan dengan hampir enam dari 10 orang (57%) mengatakan mereka lebih memilih fokus dengan hal yang ada di depan mereka dan menikmatinya daripada menghabiskan waktu mengambil foto untuk media sosial. Gen Z menganggap foto di feed media sosial mereka adalah bonus perjalanan. Untuk generasi yang berfokus pada pengalaman ini, mereka lebih memilih untuk hidup offline dengan 50% percaya bahwa terlalu banyak waktu dihabiskan di media sosial saat bepergian. Jadi, walaupun tidak dapat disangkal bahwa Gen Z “suka” media sosial, tapi mereka akan tetap mengutamakan kehidupan nyata dan pengalaman travel dibandingkan sekadar main di media sosial saja.

-Selesai-

KONTAK

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Booking.com Indonesia Press Office; Richo.Novian@bcw-global.com / m: +62 813 1641 9182

CATATAN UNTUK EDITOR

Riset ditugaskan oleh Booking.com dan dilakukan secara independen terhadap 21.807 sampel responden berusia 16 tahun atau lebih (25% berusia 16-24 tahun) di 29 pasar (termasuk masing- masing 1.000 dari Australia, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia, China, Brasil, India, AS, Inggris, Rusia, Indonesia, Kolombia, dan Korea Selatan; dan masing-masing 600 dari Jepang, Selandia Baru, Thailand, Argentina, Belgia, Kanada, Denmark, Hong Kong, Kroasia, Taiwan, Meksiko, Belanda, Swedia, Singapura, dan Israel). Kerja lapangan dilakukan antara 1 dan 16 Mei 2019. Survei dilakukan online. Semua riset dan rekrutmen, kecuali disebutkan sebaliknya, dilakukan oleh Vitreous World, dengan analisis dari Ketchum Analytics.

Tentang Booking.com

Didirikan pada tahun 1996 di Amsterdam, Booking.com B.V. telah berkembang dari startup kecil di Belanda menjadi salah satu perusahaan e-commerce traveling terbesar di dunia. Bagian dari The Priceline Group (NASDAQ: BKNG), Booking.com sekarang mempekerjakan lebih dari 17.500 karyawan di 198 kantor di 70 negara di seluruh dunia.

Dengan misi untuk memberdayakan orang untuk mengalami dunia, Booking.com berinvestasi dalam teknologi digital yang membantu menghilangkan gesekan perjalanan. Di Booking.com, kami menghubungkan traveler dengan pilihan tempat menginap terbesar di dunia, termasuk semuanya mulai dari apartemen, rumah liburan, dan B&B yang dikelola keluarga hingga resor mewah bintang 5, rumah pohon dan bahkan igloo. Aplikasi situs dan mobile Booking.com tersedia pada lebih dari 43 bahasa, menawarkan lebih dari 5,8 juta listing rumah, apartemen, dan tempat menginap unik lainnya, dan menjangkau lebih dari 148.000 tujuan di 229 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Setiap hari, lebih dari 1,5 juta malam tersedia di platform kami. Jadi, apakah traveling untuk bisnis atau liburan, tamu dapat segera memesan akomodasi ideal mereka dengan cepat dan mudah dengan Booking.com, tanpa biaya pemesanan, didukung oleh janji kami untuk mencocokkan harga. Melalui tim pengalaman pelanggan kami, tamu dapat menghubungi Booking.com, 24 jam sehari 7 hari seminggu, untuk mendapatkan bantuan dan dukungan dalam 43 bahasa, kapan saja siang atau malam.

Ikuti kami di Twitter dan Instagram, klik ‘suka’ di Facebook kami, dan untuk kabar, data dan wawasan terbaru kami, kunjungi global media room.